RSS

MENIKMATI PERJALANAN PULANG KE AKHIRAT




Apapun yang kita lakukan di dunia ini adalah wujud dari perjalanan menuju akhirat. Tentunya kita ingin hidup kita dapat menghantarkan kita menuju ke surga. Tiada perjalanan yang lebih nikmat lagi indah melebihi perjalanan menuju surga.
Jika dalam perjalanan menuju surga ia merasakan perjalanan yang berat, berarti ada something wrong. Sebabnya adalah karena beban-beban lumuran dosa dan penyakit jiwa. Yang bisa nmengambil dosa dan penyakit-penyakit jiwa adalah kita sendiri. Kita semua mendedikasikan hidup ini sebagai perjalanan menuju surga.
Orang kalo sakit kepala yang sakit adalah kepalanya, ketika dia mengeluh, yang mengeluh adalah mulutnya. Mulut mengeluh karena ada yang nyuruh yaitu hati/jiwa. Berarti yang sakit apanya? JIWANYA. Sebab kalo orang yang jiwanya sehat ketika dia merasa sakit kepala maka jiwanya gak akan merasa sakit.
Banyak orang-orang yang hidupnya dibebani dengan dosa, maka waktu yang diberikan oleh Allah untuk perjalanan menuju surga tidak termanfaatkan. Jika memaksakan diri jalan terus ke surga maka akan terus merasa berat.
Salah satu cara untuk mengurangi beban dosa adalah sholat. Apa yang kita rasakan saat bermakmum di belakang imam yang bacaan sholatnya panjang? Jika kita merasa tidak senang maka ada dua kemungkinan.
1.        Banyak penyakit jiwa
2.      Punggung kita masih dibebani dosa
Bagian dari memusabahi diri kita
-          Apakah lambaian tangan masyiat & dosa masih menjadi lambaian yang menarik? Jika memandang kemaksiatan sebagai sesuatu yang menarik. Allah menciptakan manusia dengan software agar manusia menyukai kebaikan. Jika jiwa menykai dosa berarti jiwanya sudah eror, maka harus di install ulang.
-          Apakah kita masih terpana malihat gemerlapnya symbol-simbol kesenangan dunia? Kalo Ya maka inilah juga yang menyebabkan perjalanan menuju surga terasa berat. Mobil mewah, motor mewah hanyalah symbol kesenangan dunia.
-          Apakah kita masih terpana melihat wajah diri kita di balik cermin? Merasa cantik? Atau merutuki dirinya, wajah saya ko jelek gak kayak si fulanah.
-          Apakah kita masih tertarik dengan tayangan (tayangan bola) seperti ini?
-          Apa yang kita rasakan saat kita dituding dan dihina? Kalo jengkel berarti ini juga jadi penyebab letihnya perjalanan menuju surga. Boleh jengkel asalkan kejengkelan tersebut dapat menjadikan kita menjadi orang yang sangat baik kepadanya. Pengen marah? Silahkan asalkan marahnya sambil senyum.
Kebencian terhadap sesame, kebencian atas nama apapun. Allah menghadirkan orang-orang yang tidak baik agar kita menjadi orang yang lebih baik. Sebenarnya orang jelek, salah, jahat, itu ada TAPI orang yang jelek untuk saya, salah untuk saya, jahat kepada saya itu TIDAK ADA. Allah berfirman : tolaklah kejahatan dengan kebaikan
Baban bernama dosa dan penyakit hati dan jiwa itu harus dibuang. Pastikan bahwa langkah kita menuju Allah benar-benar tanpa beban dosa dan penyakit hati.
Mengambil ibrah dari kisa KAUM NABI NUH, Q.S Al-Ankabut ayat 14. Selama 950 tahun nabi Nuh berdakwah di kaumnya, pengikutnya sedikit. Allah menimpakan kepada mereka Athuufaanu (hujan lebat yang disertai badai).
Siapa saja yang menjadikan kesempatan hidup di dunia untuk maksyiat maka akan menjadi sumber malapetaka tidak hanya di dunia tetapi juga di akhirat.
Taat akan menjadi sumber kebaikan dan keselamatan. KITA TERMASUK YANG MANA, YANG MAKSYIAT ATAU YANG TAAT?
Kita sepertinya masih tergolong orang yang belum istiqomah. Terkadang pake kendaraan maksyiat dan kadang pake kendaraan taat. Sesungguhnya orang tidak mungkin mengendarai 2 kendaraan dalam waktu yang bersamaan. Maksyiat dan taat itu kendaraan yang berbeda jurusan. Kalo orang yang udah kadung berbuat maksiat, dia gak bisa langsung taat tapi ia harus kembali dulu ke titik nol. Hidup ini MEMILIH. Agar sholat kita menjadi perahu yang menyelamatkan diri kita, kita perhatikan sholat-sholat kita selama ini. Shalat adalah tawajjuh kita kepada Allah swt. Apa yang kita rasakan saat mendengar adzan? Tenang, bahagia, susah, gelisah, biasa-biasa aja? Ada gak orang yang denger adzan kemudian merasa gelisah? Yang terjadi di dalam diri kita itu lebih penting daripada yang terjadi diluar diri kita. Sesungguhnya perasaan yang mendominasi saat kita mendengar adzan adalah gelisah.
Pernahkah kita merasa dalam satu waktu diantara dua waktu sholat kita merasa BERSIH dari dosa? Adzan itu yang manggil Allah, merasa gelisah dipanggil untuk menghadap Allah dalam keadaan berdosa.
Untuk merasa diri kita mengaku bahwa salahnya itu tidak sedikit itu memang susah. Penting bagi kita untuk mengupas diri dengan metode seperti mengupas bawang. Kalo seandainya orang benar benar mengupas dosa hingga berlapis-lapis maka ia akan menangis. Hati manusia ibarat bawang, ada 4 lapis yang harus di kupas yaitu:
1.        Hubbul maksyiah (suka pada maksyiat)
2.      Hubbud dunya (cinta dunia)
3.      Hubbul Madhoyi (menyukai sesuatu yang sia-sia, sesuatu yang akan hilang)
4.      Hubbun Nafsi (cinta pada diri sendiri, tidak lagi mengingat Allah)
Syarat-syarat sholat dapat menghilangkan kegelisahan atas dosa-dosa yang kita lakukan.
Cinta dunia menyebabkan orang menyimpan dosa di dalam hatinya, menjadikan dosa tidak Nampak.
Islam mengajarkan kepada kita, akidah, fikih, dan akhlak. Kalo semuanya baik maka tidak akan ada yang memusuhi.
Amal kita sesungguhnya adalah amal baik, tidak ada kebaikan yang kita harapkan kecuali kebaikan akhirat. QS Fushilat 30.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar